--> Skip to main content
Menu

Pengertian Styrene Butadiene Rubber, Kandungan, Sifat, Proses Pembauatan dan Kegunaannya

Pengertian styrene butadiene rubber – Karet sintetis bisa digunakan untuk bermacam-macam keperluan, bahkan banyak fungsi karet alam yang bisa digunakan. Jenis-jenis karet sintetis yang untuk kegunaan umum diantaranya yaitu: Styrene Butadiene Rubber (SBR), butadiene rubber (BR), isoprene rubber (IR). Nah dalam kesempatan kali ini kami akan mengulas tentang apa itu styrene butadiene rubber. Dalam pembahasan kali ini tidak hanya kami jelaskan tentang pengertian styrene butadiene rubber saja tetapi juga kami jelaskan kandungan Styrene Butadiene Rubber, sifat SBR (Styrene Butadiene Rubber), Proses pembuatan styrene butadiene rubber dan juga kegunaan styrene butadiene rubber. Oke langsung saja berikut ini penjelasannya silahkan anda baca sampai selesai.

Pengertian Styrene Butadiene Rubber

Pengertian Styrene Butadiene Rubber

SBR atau Styrene Butadiene Rubber adalah karet sintetis yang tersusun atas monomer stirena dan butadiena. SBR banyak digunakan dalam pembuatan ban kendaraan bermotor.

Karet jenis ini mempunyai ketahanan kikis yang baik dan juga panas atau kalor yang ditimbulkan olehnya tergolong rendah. Tetapi styrene butadiene rubber yang tidak diberikan tambahan bahan penguat memmpunyai kekuatan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan vulkanisir Karet alam.

SBR (styrene butadiene rubber) sebagai salah satu jenis polimer yang paling banyak diproduksi dan digunakan di dunia sekarang ini. Hal tersebut dikarenakan styrene butadiene rubber ialah salah satu jenis polimer sintetik yang dikembangkan untuk pemenuhan kebutuhan karet yang tidak bisa dicukupi dengan karet alam. Seiring dengan semakin meningkatnya standar taraf hidup manusia maka kebutuhan karet alam maupun karet sintetik akan terus mengalami peningkatan.

Kandungan Styrene Butadiene Rubber

Jenis kopolimer styrene dan butadiene yang mempunyai kandungan lebih dari 50% disebut sebagai SBR (styrene butadiene rubber). Umumnya perbandingan monoer sekitar 70% sampai 75% butadiene dan 25% sampai 30% styrene. Styrene butadiene rubber dihasilkan dari sebuah proses polimerisasi, yang umummnya ialah polimerisasi emulasi baik itu secara hot polymerization dengan konversi 75% dan temperatur reaksi 50 oC maupun polimerization dengan konversi sebesar 60% dan temperatur reaksi 5 oC.

Untuk struktur molekul Styrene Butadiene Rubber (SBR) adalah sebagai berikut ini:

Pengertian Styrene Butadiene Rubber

Sifat SBR (Styrene Butadiene Rubber)

Sifat polimer SBR - Styrene Butadiene Rubber (SBR) merupakan senyawa polimer non polar yang mempunyai sifat tahan terhadap beberapa jenis pelarut polar seperti asam encer, tetapi jenis karet sintetik tersebut akan swelling atau menggelembung apabila berkontak dengan gasoline, lemak ataupun minyak. Dengan adanya keterbatasan itu, maka Styrene Butadiene Rubber tidak bisa diaplikasikan pada jenis industri yang memerlukan ketahanan terhadap swelling akibat adanya kontak dengan pelarut hidrokarbon.

Proses Pembuatan Styrene Butadiene Rubber

Proses polimerisasi yang biasa dipakai dalam memproduksi Styrene Butadiene Rubber (SBR) ialah:

  • Polimerisasi larutan (Solution Polymerization)
  • Polimerisasi emulsi (Emulsion Polymerization)

Berikut ini adalah penjelasan dari kedua polimerisasi di atas:

1. Solution Polymerization (Polimerisasi larutan)

Polimerisasi tersebut melibatkan monomer serta inisiator yang secara bersamaan direaksikan di dalam medium pelarut yang sesuai. Penambahan pelarut inert bisa mengurangi kecenderungan autoacceleration pada adisi radikal bebas seperti halnya yang terjadi pada bulk polymerization (polimerisasi curah). Pengecer inert meningkatkan kapasitas panas campuran reaksi tanpa memberikan konstribusi pada pembangkitan pnas, serta mengurangi viskositas massa reaksi pada konversi tertentu.Selain hal itu panas polimerisasi secara mudah bisa dihilangkan serta efisien dengan merefluks pelarut tersebut memakai alat pemindah panas eksternal atau jaket-jaket pendingin , atau kombinasi dari bermacam cara tersebut, sehingga bahaya dari akibat reaksi yang berlebih bisa dihindarkan. Jika produk yang diinginkan adalah sebuah polimer kristalin, reaksi bisa dilakukan pada temperatur yang cukup rendah sehingga polimer akan mmengendap ketika terbentuk menghasilkan slurry, bahkan sebuah larutan homogen. Recovery pelarut serta monomer yang tidak bereaksi dilaksanakan pada proses stripping memakai air panas dan steam atau kukus, menyimpan slurry polimer yang setelah itu dikeringkan sehingga akan berbentuk rempah-rempah dikenal dengan sebutan crumb rubber. Jika bahan berwujud karet, remah-remah tadi dipadatkan kemudian digulung, sedangkan untuk bahan plastiknya umumnya dicetak dengan bentuk pelet.

2. Emulsion Polymerization (Polimerisasi Emulsi)

Akhir-akhir ini, polimeisasi emulsi tergeser oleh adanya jenis proses polimerisasi lain. Walaupun begitu pengetahuan tentang sisa monomer yang sekalipun dalam jumlah yang sangat kecil bisa mengakibatkan efek-efek berbahaya secara fisiologis, membuat orang kembali tertarik untuk memakai polimerisasi emulsi. Partikel-partikel lateks yang ukurannya sangat kecil memberikan jalur difusi yang begitu pendek untuk menyingkirkan molekul-molekul kecil dari polimer melalui cara mmemperkecil residu monomer yang tertinggal, stripping menggunakan steam. Setelah itu lateks dikoagulasi dengan menambahkan sebuah asam, seperti asam sulfat, yang dapat merubah sabun menjadi hidrogen tidak larut, atau dengan menambahkan garam elektrolit yang akan mencegah stabilizing double layers pada partikel, dengan begitu akan memungkinkan partikel tersebut bisa menggumpal oleh adanya tarikan-tarikan elektrostatik. Selanjutnya “Remah-remah” polimeer yang terkoagulasi dicuci, lalu dikeringkan dan dilakukan pengemasan atau proses yang lebih lanjut.

Kegunaan Styrene Butadiene Rubber

Styrene Butadiene Rubber yang terbuat dari campuran 1,3 butadiene dan styrene banyak digunakan dalam pembuatan ban kendaraan, namun penggunaan yang intensif dari produk ini yaitu terjadi di dalam pabrikasi berbagai jenis produk. Styrene Butadiene Rubber yang dihasilkan di USA hampir 60% digunakan di dalam industri bahan perekat dan ban mobil, selain itu juga banyak yang digunakan sebagai bahan pelapis, mainan anak-anak, pembungkus makanan, sepatu, perpipaan, sabuk, dan lain-lain.

Yang paling dominan dalam penggunaan Styrene Butadiene Rubber (SBR) yaitu pada industri automotif, khususnya ban kendaraan yang mencapai hingga 76% dari konsumsi keseluruhan. Tetapi disampiing itu Styrene Butadiene Rubber juga bisa digunakan untuk bahan baku dalam pembuatan perabotan rumah tangga, penutup wadah makanan, sol dan tumit sepatu, conveyor belts, bahan perekat dan dempul, spons, barang automotif, bantalan alas pedal rem dan kopling, mainan dari karet, sabuk, jacket, kabel isolasi, dan yang lainnya.

Demikianlah penjelasan singkat tentang Pengertian Styrene Butadiene Rubber. Semmoga penjelasan yang kami uraikan dalam blog temukan pengertian tersebut dapat memberikan manfaat untuk anda.