Pengertian Inkontinensia Urine Gejala Penyebab Pengobatan dan Pencegahan

By: Johan Supriyanto, S.Kom. - Agustus 18, 2022

Meskipun biasanya inkontinensia urine bukan merupakan kondisi yang berbahaya, akan tetapi kondisi ini dapat berdampak buruk pada psikologis dan kehidupan sosial penderitanya sehingga akan mempengaruhi aktivitasnya sehari-hari. Nah, apa itu inkontinensia urine? Bagi kamu yang belum tahu apa yang dimaksud inkontinensia urine berikut ini adalah penjelasannya.

Pengertian Inkontinensia Urine

Pengertian Inkontinensia Urine

Inkontinensia urine adalah kondisi ketika seseorang mengalami kejadian sulit untuk menahan buang air kecil atau kondisi ketika tidak bisa mengontrol kandung kemih sehingga menyebabkannya mengompol. Kondisi ini umum terjadi dan sering kali membuat penderitanya merasa malu. Tingkat keparahan inkontinensia urine tergantung dari seberapa sering buang air kecil ketika bersin atau batuk, hingga keinginan untuk buang air kecil yang secara tiba-tiba dengan kuat. Walhasil, penderitanya bisa ke toilet secara tidak tepat waktu. Umumnya inkontinensia urine dialami oleh seorang yang lanjut usia dan lebih sering terjadi pada seorang wanita daripada seorang pria.

Gejala Inkontinensia Urine

Berikut ini adalah beberapa gejala yang dialami oleh penderita inkontinensia urine:

  • Urine bocor keluar ketika terjadi tekanan pada kandung kemih, misalnya ketika bersin, batuk, atau tertawa (Inkontinensia Stres).
  • Merasakan keinginan yang kuat untuk buang air kecil secara tiba-tiba sehingga tidak dapat menahannya dan secara tidak sengaja mengeluarkan urine. (Inkontinensia Urge).
  • Sering mengompol dalam jumlah urine yang sedikit-sedikit karena kondisi kandung kemih yang tidak sepenuhnya kosong, sisa urine yang ada di dalam kandung kemih akan dikeluarkan sedikit-sedikit (Inkontinensia Overflow).
  • Penderita mengompol terus karena kandung kemih sama sekali tidak mampu menampung urine (inkontinensia total)

Penyebab Inkontinensia Urine

Inkontinensia urine dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari gaya hidup hingga karena kondisi medis tertentu. Adapun hal-hal yang bisa menjadi penyebab inkontinensia urine adalah sebagai berikut:

  • Otot kandung kemih yang melemah karena faktor proses persalinan, berat badan berlebih, rahim turun (prolaps uteri), komplikasi pascaoperasi, seperti terjadi kerusakan pada saluran kemih.
  • Kontraksi otot kandung kemih yang berlebihan yang dapat terjadi karena berlebihan dalam mengkonsumsi kafein, soda, pemanis buatan, dan alkohol, sembelit, infeksi saluran kemih, dan gangguan saraf, seperti cedera saraf tulang belakang maupun stroke.
  • Saluran kemih mengalami penyumbatan yang disebabkan oleh pembesaran kelenjar prostat, Tumor atau batu pada kandung kemih, dan sembelit.
  • Kandung kemih sama sekali tidak mampu menampung urine karena ada kelainan struktur kandung kemih atau panggul sejak lahir, cedera saraf tulang belakang, adanya lubang di antara kandung kemih dan organ di sekitarnya.

Faktor Risiko Inkontinensia Urine

Adapun beberapa faktor risiko inkontinensia urine adalah sebagai berikut ini:

  • Berusia lanjut, karena bertambahnya usia otot kandung kemih dan uretra akan semakin berkurang kekuatannya.
  • Berjenis kelamin wanita, meskipun bisa saja terjadi pada laki-laki.
  • Pernah menjalani operasi pengangkatan rahim.
  • Mengalami menopause.
  • Menderita kanker prostat.
  • Riwayat keluarga ada yang mengalami inkontinensia urine.
  • Kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Mengidap penyakit tertentu seperti diabetes penyakit saraf, atau sembelit terus-menerus.
  • Memiliki kelainan pada saluran kemih sejak lahir.
  • Merokok.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat penenang, obat antihipertensi, dan obat penyakit jantung.

Pengobatan Inkontinensia Urine

Dengan mengetahui penyebab, jenis dan tingkat keparahan yang dialami oleh penderita inkontinensia urine dokter bisa melakukan penanganan inkontinensia urine dengan tepat. Adapun penanganan yang untuk mengatasi inkontinensia urine yaitu:

Terapi perilaku

Bertujuan untuk mengurangi inkontinensia urine melalui edukasi, penyesuaian asupan cairan dan kafein, pemantauan kebiasan berkemih, penurunan berat badan, latihan otot panggul, dan meningkatkan jarak waktu berkemih.

Terapi Obat

Tujuannya yaitu untuk merelaksasikan kandung kemih, biasanya obat yang digunakan adalah golongan antikolinergik yang mempunyai efek samping mulut kering, rasa seperti kebingungan, penglihatan buram dan sulit BAB.

Kateter

Dalam beberapa kasus tertentu bisa dilakukan tindakan dengan pemasangan kateter.

Pembedahan

Biasanya pembedahan dilakukan pada kasus inkontinensia urine karena adanya sumbatan pada saluran kemih atau pemasangan sfingter buatan (otot yang berbentuk seperti cincin untuk mencegah aliran urin dari kandung kemih menuju uretra).

Pencegahan Inkontinensia Urine

Terjadinya inkontinensia urine dapat dicegah dengan beberapa hal berikut ini:

  • Menjaga berat badan tetap ideal.
  • Latihan otot panggul dengan senam kegel.
  • Membatasi konsumsi minuman yang bersifat diuretic, seperti kopi dan teh.
  • Mengonsumsi makanan sehat gizi lengkap dan seimbang.
  • Mengonsumsi makanan tinggi serat, agar tidak mengalami sembelit
  • Tidak merokok

Demikian penjelasan yang dapat kami tuliskan tentang pengertian inkontinensia urine, gejala, penyebabnya, pengobatan dan pencegahannya. Semoga penjelasan yang telah kami tulis dalam artikel ini dapat bermanfaat

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *