--> Skip to main content
Menu

Pengertian Berpikir Ilmiah Dalam Islam – Menelusuri Kebenaran dengan Hikmah

Dalam agama Islam, berpikir ilmiah adalah suatu hal yang sangat dianjurkan dan dihargai. Islam sebagai agama yang diturunkan kepada seluruh umat manusia tidak datang dengan tangan hampa, melainkan dengan membawa "Burhan al-Mubin" atau bukti yang sangat jelas.

Pengertian Berpikir Ilmiah Dalam Islam

Hal ini menunjukkan bahwa Islam tidak hanya mengedepankan keimanan dalam berbagai aspeknya, seperti keimanan kepada hari akhir, yang tidak dapat di logika dengan akal manusia, tetapi juga memperhatikan aspek berpikir ilmiah dalam beberapa hal lainnya.

Lantas, apa itu pengertian berpikir ilmiah dalam Islam? Berikut selengkapnya.

Pengertian Berpikir Ilmiah dalam Agama Islam

Secara sekilas dan menurut bahasa, melansir dari Pendidikanpedia, berpikir ilmiah merujuk pada cara berpikir yang logis, berdasarkan fakta-fakta ilmiah, dan secara objektif.

Tidak jauh berbeda dengan pengertian di atas, pengertian berpikir ilmiah dalam Islam sendiri yaitu cara berpikir yang logis, seperti yang dicontohkan oleh nabi dan Rasul kita, Muhammad SAW.

Dalam Al-Quran, terdapat banyak ayat yang menekankan pentingnya berpikir. Surat Al-A'raf 7:184-185, Surat An-Naml 27:68, dan Surat Yunus 10:3-5 adalah beberapa contoh ayat yang menunjukkan pentingnya berpikir dan menggunakan akal dalam mencari kebenaran. Berpikir ilmiah juga termasuk dalam ibadah yang dianjurkan dalam agama Islam. Rasulullah Muhammad saw. pernah bersabda:

"Berpikir sesaat (dalam mencari kebenaran) lebih baik daripada beribadah selama 60 tahun."

Dalam Islam, ilmu yang digunakan untuk membantu manusia berpikir ilmiah adalah ilmu mantiq atau ilmu logika. Ilmu mantiq menjadi dasar yang digunakan untuk mencegah kesalahan dalam berpikir.

Mantiq adalah ilmu yang membahas tentang alat dan formula berpikir sehingga orang yang menggunakannya akan terhindar dari kesalahan berpikir. Sebagai contoh, dalam mendefinisikan sesuatu, ilmu mantiq mensyaratkan dua hal, yaitu jami' (mengumpulkan semua hal yang terkait) dan manik (mengeluarkan setiap hal yang tidak terkait).

Dengan menggunakan syarat ini, kita dapat berpikir secara akademik, mulai dari hal-hal yang paling sederhana seperti mendefinisikan sesuatu dengan tepat dan cermat.

Batasan Berpikir Ilmiah

Dalam Islam, terdapat batasan-batasan dalam berpikir ilmiah. Dalam membangun kerangka berpikir ilmiah untuk menciptakan ilmu pengetahuan baru, Islam menekankan pada 10 dasar keilmuan, yaitu:

  1. Batasan atau definisi dari ilmu tersebut.
  2. Objek atau subyek ilmu tersebut.
  3. Manfaat atau kegunaan dari ilmu tersebut.
  4. Masalah-masalah yang dibahas dalam ilmu tersebut.
  5. Nama yang diberikan pada ilmu tersebut.
  6. Dasar-dasar yang digunakan dalam mengambil ilmu tersebut.
  7. Hukum atau aturan yang berlaku dalam mempelajari ilmu tersebut.
  8. Keterkaitan dengan ilmu-ilmu lain.
  9. Kelebihan ilmu tersebut dibandingkan dengan ilmu-ilmu lain.
  10. Orang yang berhak menekuni ilmu tersebut.

Dengan memperhatikan dan memahami batasan-batasan tersebut, berpikir ilmiah dalam Islam dapat dijalankan dengan baik. Berpikir ilmiah dalam Islam mengajarkan kita untuk menelusuri kebenaran dengan hikmah, menggunakan akal yang diberikan oleh Allah untuk memahami alam semesta-Nya dan mencapai kesempurnaan dalam pengetahuan.

Berpikir ilmiah dalam agama Islam, kita juga diajarkan untuk menghargai proses dan metode yang tepat dalam mencapai kebenaran. Islam menganjurkan kita untuk menggunakan akal sehat, melakukan pengamatan yang cermat, mengumpulkan data dan fakta yang akurat, serta menganalisis dengan objektivitas.

Dalam Islam, berpikir ilmiah juga mengajarkan kita untuk berpikir secara kritis, mengajukan pertanyaan, dan mencari jawaban yang benar berdasarkan bukti dan argumentasi yang kuat.

Selain itu, berpikir ilmiah dalam Islam juga memberikan penghormatan terhadap ilmu pengetahuan dan penelitian. Islam mendorong umatnya untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya, baik ilmu agama maupun ilmu-ilmu dunia lainnya.

Islam menekankan bahwa ilmu pengetahuan adalah cahaya yang akan membimbing umat manusia menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih harmonis dengan alam semesta yang diciptakan oleh Allah SWT.

Melalui berpikir ilmiah, umat Islam diajarkan untuk tidak terjebak dalam prasangka atau kepercayaan yang tidak berdasar. Islam mengajarkan umatnya untuk tidak hanya mengandalkan keyakinan tanpa dasar yang kuat, tetapi juga berpikir kritis dan mencari bukti yang meyakinkan.

Dengan demikian, berpikir ilmiah dalam Islam dapat membantu umat manusia dalam menemukan kebenaran, memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam semesta, dan mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kesimpulannya, berpikir ilmiah dalam agama Islam memiliki peran yang penting dalam mengembangkan pemahaman kita tentang alam semesta dan mencari kebenaran. Dengan menghargai dan mengamalkan prinsip-prinsip berpikir ilmiah dalam Islam, umat Islam dapat menjadi pemimpin dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dapat memberikan kontribusi yang positif dalam memajukan peradaban manusia.