Pengertian Kelembaban Udara dan Jenisnya

By: Johan Supriyanto, S.Kom. - April 15, 2014

Adanya kelembaban udara yang cukup besar di suatu wilayah tertentu, menandakan bahwa udara yang terdapat di wilayah tersebut banyak mengandung uap air atau udara yang dalam kondisi basah. Berbicara tentang kelembaban udara, lalu apa itu kelembaban udara? Nah bagi kamu yang belum tahu apa yang dimaksud dengan kelembaban udara, berikut ini penjelasan tentang pengertian kelembaban udara dan jenis-jenisnya.

Pengertian Kelembaban udara

Pengertian Kelembaban Udara

Kelembaban udara/ legas udara adalah jumlah kandungan uap air yang ada dalam udara. Kandungan uap air di udara berubah-ubah bergantung pada suhu. Semakin tinggi suhu, semakin banyak kandungan uap airnya.

Dapat pula dijelaskan bahwa Kelembaban udara adalah banyak sedikitnya uap air atau kadar uap air yang terdapat di dalam udara. Udara yang dimaksud di sini bisa dimaknai sebagai udara yang ada di dalam sebuah ruangan atau yang ada pada lapisan atosfer.

Banyaknya uap air yang ada di atmosfer berkkisar 2% dari jumlah massa keseluruhan atmosfer. Jumlah tersebut relative lebih sedikit apabila dibandingkan dengan gas yang lain. Namun, jumlah tersebut tidak selalu tetap atau konstan, karena terkadang ditemukan kelembaban pada udara yang berbeda antara angka 0 - 5% pada suatu wilayah tertentu.

Alat pengukur kelembaban udara adalah hygrometer, psychrometer atau hygrograph. Meskipun ukuran alat tersebut sangat kecil, alat tersebut dapat mengetahui jumlah uap air yang ada di atmosfer. Apabila di suatu atmosfer mempunai kadar uap air yang tinggi, maka kemungkinan besar dapat menghasilkan hujan.

Jenis Kelembaban udara

Kelembaban udara ada 2 jenis sebagai berikut:

1. Kelembaban mutlak (absolut)

Kelembaban mutlak (absolut) yaitu bilangan yang menunjukkan jumlah uap air dalam satuan gram pada satu meter kubik udara.

2. Kelembaban relatif (nisbi)

Kelembaban relatif (nisbi), yaitu angka dalam persen yang menunjukkan perbandingan antara banyaknya uap air yang benar-benar dikandung udara pada suhu tertentu dan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung udara.

Kelembaban relatif dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

K=T/P x 100%

Keterangan:

  • K= kelembaban relatif.
  • T= uap air yang dikandung udara pada temperatur tertentu.
  • P= kapasitas kandungan uap air maksimum.

Faktor Memengaruhi Kelembaban Udara

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kelembaban udara pada suatu wilayah, diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. Suhu udara

Jika suhu udara semakin tinggi, maka uap air yang bisa ditampung oleh udara semkin banyak. Sementara jika suhu udara semakin rendah, maka kapasitas uap air di udara akan semakin rendah. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan ketika udara sedang panas, maka jarak antar molekul menjadi lebih besar sehingga bisa mengakomodasi uap air yang banyak. Sedangkan pada saat udara sedang dingin, maka jarak antar molekul menjadi lebih kecil sehingga sulit untuk mengakomodasi uap air.

2. Pergerakan angin

Pergerakan angin juga bisa mempengaruhi kelembaban udara. Hal tersebut dapat terjadi karena dipengaruhi oleh proses penguapan dan juga kondensasi. Air yang menguap akan terbawa angin, membentuk awan dan meningkatkan kelembaban udara di suatu wilayah. Peran angin yaitu untuk menggeser uap air dari satu wilayah ke wilayah yang lain.

3. Tekanan udara

Apabila di wilayah tertentu mempunyai tekanan udara yang tinggi, maka udara yang ada di sekelilingnya mempunyai kelembaban yang tinggi. Hal ini bisa terjadi dikarenakan uap air yang terdapat di udara tersebut tetap, akan tetapi volume udaranya menjadi kecil sehingga kelembaban udara menjadi meningkat. Kemudian, apabila tekanan udara menurun, maka kelembaban udara di wilayah tersebut akan menurun. Hal tersebut terjadi karena volume udara, tetapi jumlah uap air masih sama.

4. Ketersediaan air

Air dapat mengalami penguapan yang bisa memberikan uap air ke uddara. Uap air tersebut akan naik dan menetap di atmosfer. Hal inilah yang menyebabkan atmosfer menjadi lebih jenuh. Seiring waktu berjalan, uap air dapat berubah menjadi awan. Apabila atmosfer telah mencapai kapasitas udaranya, maka bisa menimbuulkan hujan. Sehingga kandungan air di suatu wilayah ddapat mempengaruhi kelembaban udara. Jadi, jika di suatu tempat ketersediaan airnya semakin tinggi, maka akan semakin tinggi pula kelembaban wilayah tersebut.

5. Vegetasi

Vegetasi bisa mempengaruhi kelembaban udara karena pada saat tumbuhan berfotosintesis maka tumbuhakan akan melakukan transpirasi. Terjadinya proses fotosintesis tersebut bisa menghasilkan uap air yang nantinya bisa menguap hingga ke udara, yang dapat membuat kelembaban udara menjadi meningkat. Maka dari itulah, tidak jarang kita jumpai hutan-hutan besar yang mempunyai iklim sendiri.

Itulah yang dapat saya sampaikant tentang pengertian kelembaban udara, jenis-jenisnya dan faktor yang mempengaruhinya. Semoga apa yang saya sampaikan di atas dapat bermanfaat.

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *