--> Skip to main content
Menu

Apa itu Nyeri Haid - Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Nyeri Haid dapat menjadi salah satu keluhan yang sering dialami oleh seorang wanita ketika sedang menstruasi. Lalu seperti apa itu nyeri haid? Apa saja gejalanya, apa penyebabnya? Dan bagaimana cara mengatasinya? Nah, bagi kamu yang belum tahu silahkan simak pembahasan berikut ini.

Apa itu Nyeri Haid - Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Apa itu Nyeri Haid?

Nyeri haid (dismenore) merupakan rasa tidak nyaman berupa sensasi nyeri berdenyut, kram, atau terasa berat di perut bagian bawah sebelum dan selama periode menstruasi. Beberapa diantara wanita bahkan ada yang hanya dapat berbaring saja dan tidak bisa melakukan aktivitas hariannya karena menahan rasa nyeri tersebut.

Terdapat 2 jenis nyeri haid atau dismenore yaitu yaitu dismenore primer dan dismenore sekunder. Dismenore primer merupakan nyeri ketika menstruasi secara berulang-ulang yang tidak disebabkan oleh suatu penyakit. Sementara untuk dismenore sekunder merupakan nyeri ketika menstruasi yang disebabkan karena adanya infeksi atau gangguan pada organ reproduksi.

Gejala Nyeri Haid

Terdapat beberapa gejala nyeri haid yang dapat dialami oleh wanita, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut ini:

  • Kram atau nyeri berdenyut pada perut bagian bawah yang dapat menjadi intens.
  • Rasa nyeri dapat menjalar sampai ke punggung bawah, anus, dan paha.
  • Rasa nyeri dapat muncul 1 sampai 3 hari sebelum menstruasi, memuncak pada waktu 24 jam setelah awal menstruasi dan mulai mereda dalam 2 sampai 3 hari.

Penyebab Nyeri Haid

Yang menjadi penyebab nyeri haid ialah terjadinya kontraksi pada rahim selama periode menstruasi untuk membantu dalam mengeluarkan lapisannya. Kontraksi tersebut dapat terjadi karena munculnya hormon prostaglandin yang menjadi pemicu rasa nyeri dan peradangan.

Kadar prostaglandin yang tinggi ada kaitannya dengan nyeri haid dengan intensitas yang lebih parah. Hal lain yang dapat memicu nyeri haid diantaranya adalah:

  • Fibroid rahim: terjadi pada saat tumbuhnya jaringan non-kanker baik itu di dalam maupun di luar rahim.
  • Endometriosis: Tumbuhnya jaringan seperti endometrium (lapisan rahim) di luar rahim.
  • Penyakit radang panggul: Infeksi yang terjadi di organ reproduksi wanita karena suatu bakteri.
  • Adenomiosis: Keadaan dimana jaringan yang melapisi rahim tumbuh ke dalam dinding otot rahim.
  • Stenosis serviks: Terjadi karena adanya pembukaan serviks yang terlalu sempit untuk aliran darah menstruasi. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya tekanan yang meningkat dan terasa sakit di dalam rahim.

Cara Mengatasi Nyeri Haid

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi rasa nyeri haid, diantaranya adalah sebagai berikut:

Mengkonsumsi obat

Untuk mengatasi rasa nyeri haid bisa dengan mengonsumsi obat pereda nyeri seperti naproxen sodiumatau ibuprofen dengan dosis umum. Selain itu, paracetamol juga dapat menjadi alternatif untuk pereda nyeri yang ringan.

Operasi

Apabila nyeri haid terjadi akibat adanya kelainanseperti fibroid atau endometriosis maka diperlukan penangan dari dokter untuk melakukan operasi dalam menangani masalah tersebut.

Selain dengan cara di atas, ada beberapa tips lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah nyeri haid, diantaranya yaitu:

1. Terapi hangat

Bisa dengan berendam di bak mandi yang airnya hangat atau bisa juga dengan mengompresnya menggunakan air hangat untuk meredakan nyeri.

2. Mengurangi stress

Stres psikologis bisa meningkatkan risiko terjadinya kram menstruasi dan dapat tingkat keparahannya. Untuk itu kurangilah stress.

3. Olahraga secara teratur

Pada beberapa wanita ada yang dengan melakukan aktivitas fisik dapat membantu dalam meringankan kram menstruasi.

4. Istirahat dengan cukup

Tidur yang cukup dapat menjaga daya tahan tubuh. Tentunya hal ini dapat berpengaruh terhadap intensitas nyeri haid. Maka dari itulah cukupi kebutuhan tidur antara 7 sampai 8 jam per hari.

Mengkonsumsi suplemen makanan

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa suplemen vitamin E, Vitamin B-1, vitamin B-6, asam lemak omega-3, dan magnesium bisa mengurangi kram saat menstruasi.

Mencoba akupuntur dan akupresur

Beberapa dari penelitian telah membuktikan bahwa akupunktur dan akupresur dapat membantu dalam meredakan kram saat menstruasi.

Demikian penjelasan tentang apa itu nyeri haid, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya, semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat.