--> Skip to main content
Menu

Pengertian Teori Pers Otoritarian

Pengertian Teori Pers Otoritarian - Ketika masyarakat dan teknologi telah maju dan berkembang dalam menghasilkan apa yang kita kenal dengan media masa dalam komunikasi, teori pers otoritarian telah hampir digunakan di semua negara. Teori prs otoritarian membentuk dasar bagi sistem-sistem pers diberbagai kalangan masyarakat modern, bahkan di negara yang tidak lagi memakainya. Teori ini terus memberikan pengaruh terhadap praktek-praktek sejumlah pemerintahan yang secara teoritis menyepakati prinsip-prinsip lebertarian. Pada sistem otoritarian, kinerja dan perilaku politik dalam bentuk apa saja akan terawetkan sebab memang tidak terdapat pintu politik untuk perubahan. Bermacam perubahan akan dapat terjadi apabila dikehendaki sang penguasa otoriter dan tentunya bentuk-bentuk dari perubahan tersebut sesuah dengan kemauannya. Dalam teori pers ini analisisnya tidak sesuai dengan konsep dasarnya yakni media yang menginformasikan secara fakta dan sifatnya netral. Dalam teori ini media terkesan begitu terkekang dan semuanya diatur oleh Negara. Selain itu juga tidak boleh ada sebuah informasi yang dapat merugikan Negara dan terkesan sangat berpihak. Teori atau sistem pers seperti ini tidak cocok jika diterapkan di negara demokratis. Lalu apa apa itu Teori Pers Otoritarian? Jika kalian belum tahu apa yang dimaksud teori pers otoritarian, maka di sini kami akan menjelaskan arti teori pers otoritarian. Penjelasan dalam artikel ini meliputi pengertian teori pers otoritarian, prinsip prinsip teori pers otoritarian, ciri ciri teori pers otoritarian, dan contoh negara yang menganut teori pers otoritarian. Berikut ini penjelasannya, silahkan dibaca sampai selesai.

Pengertian Teori Pers Otoritarian

Teori Pers Otoritarian adalah teori yang mempunyai pendirian bahwa pers haruslah dikuasai oleh negara atau penguasa. Pers haruslah tunduk kepada penguasa sebagai tempat dalam representasi dari negara tersebut. Pada hakikatnya pers merupakan media penguasa untuk menyampaikan informasi yang dianggapnya perlu untuk diketahui setiap masyarakat. Sikap kritis atau konfrontatif pers kepada penguasa sama sekali tidak bisa diterima. Karena pers dasumsikan, bahwa penguasa tidak akan mungkin bisa berbuat infallible atau salah. Oleh sebab itu, kebebasan pers tidak dibutuhkan begitu juga dengan adanya suatu organisasi pekerja media yang sifatnya independen. Media asing juga diatur dan dikendalikan sama seperti halya media-media yang terdapat di negara tersebut, yang diatur dan dikendalikan oleh penguasa.

Atau definisi teori pers otoritarian yaitu teori pers yang mempunyai tugas untuk membantu dan mendukung politik pemerintah yang berkuasa untuk mengabdi kepada negara. Dalam teori pers ini, pers tidak diperbolehkan untuk mengkritisi alat-alat negara dan penguasa. Selain itu pers ini berada dalam kontrol dan pengawasan pemerintah. Hal itu berarti rakyat tidak mempunyai hak penuh dalam mengaspirasikan pendapatnya, dan tidak dapat memberikan opininya lewat pers. Jika diketahui pemerintah mungkin akan dikenai sangsi yang diberlakukan oleh pemerintah.

Prinsip prinsip teori pers otoritarian

Terdapat beberapa prinsip prinsip dasar pelaksanaan dalam teori pers otoritarian, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  • Media akan tunduk pada penguasa selamanya.
  • Sensor diterapkan dan bisa diterima oleh pers.
  • Wartawan tidak mempunyai hak kebebasannya.
  • Kecaman terhadap penguasa baik itu penyimpangan kebijakannya ditiadakan.

Ciri ciri Teori Pers Otoritarian

Teori pers otoritarian ditunjukkan oleh ciri ciri sebagai berikut ini.

  1. Selamanya media akan tunduk pada penguasa
  2. Media tidak bisa melakukan hal-hal yang bisa merusak wewenang yang sudah ada.
  3. Wartawan tidak mempunyai hak kebebasan.
  4. Media menghindari suatu perbuatan yang menentang moral maupun politik.
  5. Sensor diterapkan serta bisa diterima oleh pers
  6. Kecaman kepada penguasa baik itu penyimpangan kebijakannya ditiadakan

Contoh Negara yang Menganut Teori Pers Otoritarian

Penggunaan terori pers otoritarian ini tidak terbatas pada abad 15 sampai 17 saja, namun berlanjut hingga abad modern seperti negara Amerika Serikat, Spanyol, Jerman, Rusia, Jepang dan beberapa negara yang ada di Asia. Tanpa disadari sekarang ini teori ini juga banyak digunakan oleh negara-negara maju seperti Cina, Portugal, Spanyol, dan banyak negara di Amerika selatan dan di Asia. Itu berarti teori pers otoritarian cocok digunakan untuk dapat sejajar dengan negara-negara yang maju.

Demikianlah apa yang saya jelaskan tentang Pengertian Teori Pers Otoritarian. Semoga apa yang saya sampaikan di temukan pengertian ini dapat bermanfaat.