Pengertian Cerpen (Ciri-ciri, Struktur, Unsur Intrinsik & Ekstrinsik)

By: Johan Supriyanto, S.Kom. - September 04, 2015

Pengertian Cerpen – Cerpen biasa disebut dengan cerita pendek. Cerpen merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif. Dibanding dengan karya-karya fiksi yang lain cerpen cenderung lebih singkat, padat dan langsung pada tujuannya. Cerpen adalah salah satu jenis karya sastra yang menceritakan atau mengisahkan tentang manusia dan seluk beluknya melalui tulisan singkat dan pendek. Dengan kata lain cerpen yaitu cerita rekaan yang pendek dalam arti hanya berisi pengisahan dan fokus pada satu konflik saja dengan tokoh-tokoh yang terbatas dan tidak berkembang. Alur ceritanya memaparkan penyelesaian konfik yang diungkapkan. Atau bisa juga cerpen ialah suatu karangan fiktif yang isinya tentang kehidupan seseorang atau kehidupan yang diceritakan secara singkat dan ringkas serta berfokus pada tokoh yang terbatas atau berokus pada suatu tokoh saja.

Cerpen yaitu

Biasanya cerpen atau cerita pendek mempunyai jumlah kata yang kurang dari sepuluh ribu kata (10.000 kata) atau kurang dari sepuluh halaman (10 halaman). Biasanya cerpen hanya memberikan sebuah kesan tunggal yang demikian serta memusatkan diri hanya pada salah satu tokoh saja dan pada satu situasi saja.

Pengertian Cerpen Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah penjelasan tentang pengertian cerpen menurut para ahli:

Pengertian cerpen menurut Sumardjo dan Saini

Cerpen adalah sebuah cerita fiktif atau cerita yang tidak benar-benar terjadi, namun bisa juga terjadi dimanapun dan kapanpun yang mana ceritanya relatif singkat dan pendek.

Pengertian cerpen menurut KBBI

Pengertian cerpen menurut kbbi adalah cerpen berasal dari 2 kata yakni cerita dan pendek. Cerita mengandung arti tuturan tentang bagaimana suatu hal terjadi sedangkan pendek berarti kisah yang diceritakan singkat atau pendek yaitu tidak lebih dari sepuluh ribu kata (10.000 kata) yang memberikan suatu kesan dominan dan hanya memusatkan pada satu tokoh saja.

Pengertian cerpen menurut tarigan oleh Nugroho Notosusanto

Mengemukakan kalau cerpen adalah sebuah cerita yang panjang sekitar 5000 (lima ribu) kata atau kira-kira 17 (tujuh belas) halaman kuarto spasi rangkap dan terpusat pada dirinya sendiri.

Pengertian cerpen menurut Hendy

Cerpen adalah sebuah karangan yang yang brkisah/ bercerita pendek yang mengisahkan tunggal.

Pengertian cerpen menurut Aoh KH

Cerpen adalah salah satu ragam karangan fiksi yang atau cerita rekaan yang biasa disebut dengan kisahan prosa pendek.

Pengertian cerpen menurut HB Jassin

Cerpen ialah cerita pendek atau singkat yang harus mempunyai bagian terpenting yaitu perkenalan, pertikaian dan penyelesaian.

Pengertian cerpen menurut J.S. Badudu

Cerpen adalah cerita yang terfokus dan menjurus hanya pada satu peristiwa saja.

Ciri-Ciri Cerpen

  • Bersifat fiktif.
  • Jalan cerita dan bentuk tulisan yang singkat dan lebih pendek dari Novel.
  • Cerpen mempunyai jumlah kata tidak lebih dari sepuluh ribu kata (10.000 kata).
  • Isi cerita dalam cerpen biasanya berasal dari kehidupan sehari-hari.
  • Penggunaan kata dalam cerpen cukup sederhana dan mudah untuk dipahami pembaca.
  • Yang diceritakan biasanya hanya 1 kejadian saja atau beberapa peristiwa saja dalam hidup.
  • Hanya memiliki 1 alur saja atau disebut alur tunggal dan lurus.
  • Penokohan dalam cerpen sederhana, singkat dan tidak mendalam.
  • Tidak menggambarkan seluruh kisah para tokohnya, sebab dalam cerpen yang digambarkan hanya inti sarinya saja.
  • Dalam cerpen tokoh digambarkan mengalami suatu konflik atau masalah sampai pada tahap penyelesaiannya.
  • Kesan dan pesan yang ditinggalkan dari cerpen sangat mendalam sehingga dapat membuat pembaca menjadi ikut merasakan isi dari cerita tersebut.

Struktur Cerpen

1. Abstrak

Abstrak adalah inti atau ringkasan dari cerita pendek yang dikembangkan menjadi beberapa rangkaian kejadian atau dapat juga sebagai gambaran awal pada cerita. Abstrak bersifat opsional, itu artinya dalam sebuah cerpen boleh tidak menggunakan abstrak.

2. Orientasi

Orientasi adalah hal-hal yang berkaitan dengan tempat, waktu dan suasana yang adala dalam jalannya cerita tersebut. Orientasi dalam cerpen biasanya tidak hanya terpaku pada satu tempat, waktu dan suasana. Sebab dalam cerita ada banyak tokoh dan kejadian yang berbeda-beda.

3. Komplikasi

Komplikasi adalah urutan atau rangkaian kejadian-kejadian yang berkaitan dan berisi tentang sebab akibat  kejadian dalam cerita. Dalam komplikasi, biasanya ditemukan karakter atau waktak dari berbagai tokoh dalam cerpen, hal itu karena kerumitan permaslahan mulai tampak.

4. Evaluasi

Evaluasi adalah struktur konflik yang terjadi dalam cerita yang mengarah pada puncak permasalahan dan mulai mendapatkan penyelesaian dari konflik yang terjadi. Evaluasi merupakan struktur cerpen yang sangat penting, sebab dapat menentukan menarik atau tidaknya sebuah cerpen. Penulis, di dalam struktur ini bisa menyajikan berbagai konflik yang dapat membuat hati pembacanya menjadi terbawa suasana. Dengan begitu maka pembaca dapat menjiwai dan menghayati karakter yang ada dalam cerita tersebut.

5. Resolusi

Resolusi adalah bagian penyelesaian dari evaluasi atau penguraian solusi yang dialami oleh tokoh. Bagian inilah yang biasanya dinanti-nanti oleh pembaca, sebab dalam struktur ini pengarang memberikan solusi tentang masalah yang dialami oleh pelaku atau tokoh di dalam cerpen.

6. Koda

Koda adalah penjelasan atau nilai yang bisa diambil dari sebuah cerpen oleh pembaca. Atau dalam kata lain koda ialah hikmah yang terkandung dalam cerita. Biasanya koda bisa diketahui setelah membaca semua isi cerita dari awal sampai akhir. Koda bisa berupa pelajaran, nasehat maupun peringatan untuk pembacanya.

Unsur Intrinsik Cerpen

1. Tema

Tema adalah sebuah ide atau gagasan pokok yang mendasari dari jalannya cerita. Tema pada umumnya dibedakan menjadi 2 yaitu: Tema yang bisa langsung terlihat jelas dalam cerita (tersurat) tanpa perlupenghayatan dan tema yang tidak langsung terlihat jelas, pembaca harus menghayati cerita dan bisa menyimpulkan sediri tema yang tersirat atau terkandung dalam cerita. Misalkan tema tentang kepahlawanan, kesehatan, pendidikan, dan asmara.

2. Alur / Plot

Alur atau plot adalah jalan dari sebuah cerita / kisah yang merupakan karya sastra. Alur yang merupakan urutan tahapan jalannya cerita secara garis besar digambarkan sebagai berikut.

  • Perkenalan tokoh.
  • Muculnya permasalahan atau  konflik yang dihadapi oleh tokoh.
  • Peningkatan permasalahan sampai memuncak.
  • Penurunan permaslahan.
  • Penyelesaian dari masalah.

Dalam membuat plot atau alur penulis perlu memperhatikan karakter tokoh yang hendak diceritakan. Umumnya semakin baik karakter tokoh maka konflik yang akan timbul semakin besar.

3. Setting atau Latar

Seting atau latar adalah hal yang berhubungan dengan waktu, tempat dan suasana dalam cerita cerpen. Biasanya setting atau latar berkaitan erat dengan tema cerpen, contohnya apabila cerpen bertema tentang agama maka settingnya ada di tempat ibadan dan cerpen bertema tentang pendidikan maka settingnya ada di sekolhan.

4. Tokoh / Pelaku

Tokoh adalah pelaku yang terlibat dalam sebuah cerita. Biasanya setiap tokoh memiliki karakter tersendiri mulai dari sifat, sikap dan kondisi fiksik. Dalam sebuah cerpen karakter tokoh bisa juga disebut perwatakan. Karakter tokoh dalam cerita terbagi menjadi 3 karakter yaitu:

  • Tokoh protagonis adalah tokoh utama dalam cerita yang berperan sebagai orang baik.
  • Tokoh antagonis adalah tokoh yang berlawanan dari tokoh protagonis. Tokoh antagonis ialah tokoh yang berperan sebagai tokoh jahat.
  • Tokoh figuran adalah tokoh pendukung dalam cerita yang mendampingi tokoh utama (protagonis).

5. Penokohan

Penokohan adalah pemberian sifat atau karakter pada setiap pelaku atau tokoh dalam cerita. Karakter yang diberikan bisa tercermin dalam ucapan, pikiran, dan pandangan tokoh pada suatu peristiwa. Metode penokohan yang digunakan dalam menentukan karakter suatu tokoh ada 2 yaitu:

a. Metode analitik

Metode analitik adalah metode penokohan yang dipakai dalam menentukan karakter tokoh dengan cara menyebutkan atau memaparkan sifat tokoh secara langsung. Sebagai contoh: lemah lembut, pemberani, penyayang, penakut, pemalu, ringan tangan, tegas, ceria, tegas, keras kepala, ramah, kreatif, lugu dan lain-lain.

b. Metode dramatik

Metode dramatik adalah sebuah metode penokohan yang dipakai untuk menentukan karakter pelaku dengan memaparkan secara tidak langsung. Karakter tokoh digambarkan dengan cara: penggambaran fisik (Contohnya: postur tubuh, cara berpakaian dan lain-lain), penggambaran melalalui dialog atau percakapan, melalui reaksi dari tokoh lain (bisa berupa pandangan, pendapat, dan lain-lain).

6. Sudut Pandang

Sudut pandang adalah cara pandang pengarang atau posisi pengarang dalam memandang sebuah peristiwa dalam cerita. Berikut ini adalah macam-macam sudut pandang:

a. Sudut pandang orang pertama Pelaku Utama

Tokoh “aku” dalam sudut pandang ini mengisahkan tentang bermacam peristiwa yang terjadi dan perilaku yang dialaminya. Tokoh “aku” dalam cerpen tersebut menjadi pusat perhatian. Tokoh “aku” dalam sudut pandang ini digunakan sebagai tokoh utama.

Contoh sudut pandan orang pertama pelaku utama

Di pagi ini cuaca cerah sekali sehingga bisa mengubah jiwaku yang sedang penat karena banyak tugas yang terbengkelai menjadi ringan. Tetapi, kini aku harus bangkit dari tidurku, segera mandi pagi dan aku harus bekerja keras.

b. Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan

Dalam sudut pandang ini tokoh “aku” tidak lagi muncul sebagai tokoh utama, tetapi sebagai pelaku sampingan atau tambahan. Dalam jalannya cerita tokoh aku hanya membawakan cerita kepada pembaca, sedangkan tokoh cerita yang diceritakan lalu “dibiarkan” untuk bisa menceritakan sendiri sebagai pengalaman yang dialaminya. Tokoh dari jalan cerita yang dibiarkan bercerita sendiri tersebut lah yang akan menjadi tokoh utama, sebab tokoh inilah yang tampil lebih banyak dalam cerita, membawah beragam peristiwa dan berhubungan dengan tokoh-tokoh yang lain. Dengan begitu tokoh “aku” hanya tampil sebagai saksi. Saksi akan berlangsungnya cerita yang ditokohi orang lain. Pada umumnya tokoh “aku hanya tampil sebagai pengantar serta penutup cerita saja

Contoh sudut pandang orang pertama pelaku sampingan

Kini aku tinggal di Jakarta, yang merupakan kota metropolitan yang mempunyai ribuan kendaraan. Dahulu, aku semapt menolak untuk berpindah ke Jakarta. Namun, kini aku tidak punya kuasa untuk menhindar dari tugas ini. Ternyata tidak hanya aku saja yang mengalami hal ini. Temanku yang satu asrama denganku bernama Anto, juga mengalami hal yang serupa denganku. Kini kami berdua sangat akrab dan berjuang dalam menghadapi kerasnya hidup di Ibukota bersama-sama.

c. Sudut Pandang Orang Ketiga Serbatahu

Dalam sudut pandang ini adalah kisah cerita dari sudut “dia”, tetapi narator atau pengarang bisa menceritakan apa saja tindakan atau hal-hal yang menyangkut tokoh “dia”. Di sini pengarang tahu segalanya.

Contoh Sudut Pandang Orang Ketiga Serbatahu

Di perumahan ini, sudah genap sebulan dia menjadi pendatang baru. Namun, dia juga belum juga sekalipun terlihat keluar dari rumah sekedar untuk beramah-tamah dengan tetangga sekitar. “Apa ya pemilik rumah tersebut terlalu banyak kesibukan?” Ungkapan dari tetangganya. Pernah sekali dia didatangi tamu yang katanyi saudaranya sendiri. Memang dia merupakan sosok introvert, jadi meskipun yang datang saudaranya sendiri, dia tidak suka.

d. Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat

Pada sudut pandang ini tidak sama dengan sudut pandang orang ketiga serba tahu. Di sini pengarang hanya menggambarkan apa yang dialami, dilihat, dirasakan dan dipikir oleh tokoh/ pelaku tersebut, tetapi terbatas pada satu orang tokoh saja.

Contoh sudut pandang orang ketiga pengamat

Entah apa yang sedang dialaminya. Ketika dia datang, dia langsung marah-marah. Tampaknya dia punya banyak masalah. Namun kalau diperhatikan dari raut wajahnya, mungkin bukan hanya itu saja yang sedang dia rasakan. Namun kelihatannya dia juga sakit. Wajahnya kelihatan pucat, bibirnya kering, dan rambutnya tampak kusut.

7. Amanat atau pesan

Amanat adalah sebuah pesan yang ingin disampaikan pengarang atau penulis cerita melalui karya tulisnya kepada pendengar atau pembaca  supaya pembaca bisa melakukan sesuatu dan bisa bertindak. Amanat dapat berupa nasehat, harapan dan lain-lain. Dalam cerpen amanat merupakan hal yang penting, sebab amanat yang baik dapat diteladani oleh pembacanya.

Unsur Ekstrinsik Cerpen

Unsur ekstrinsik cerpen adalah suatu unsur yang digunakan untuk membentuk cerpen dari luar. Unsur ekstrinsik tidak sama dengan unsur intrinsik yang membentuk cerpen dari dalam. Unsur ekstrinsik cerpen merupakan salah satu faktor yang diperlukan pengarang untuk membuat cerpen. Unsur ekstrinsik cerpen tak lepas dari keadaan masyarakat dimana dibuatnya cerpen oleh pengarang. Unsur ekstrinsik sangat berpengaruh dalam penyajian latar belakang dan amanat dari cerpen. Berikut ini adalah  macam-macam unsur ekstrinsik cerpen:

Latar Belakang Masyarakat

Latar belakang masyarakat adalah unsur ekstrinsik cerpen yang merupakan pengaruh dari kondisi latar belakang masyarakat terhadap terciptanya jalan cerita. Kondisi tersebut dapat berupa pengkajian kondisi politik negara, ideologi negara, kondisi lingkungan sekitar, kondisi sosial masyarakat, hingga kondisi ekonomi masyarakat.

Latar Belakang Pengarang

Latar belakang pengarang bisa meliputi pemahaman dari pengarang tentang sejarah hidup dan sejarah hasil karangan yang telah diciptakan sebelumnya. Apabila semakin banyak karya sastra yang pernah diciptakan maka akan semakin baik juga karya sastra tersebut.  Latar belakang pengarang dibagi menjadi 3 faktor yaitu:

1. Biografi

Biografi adalah berisi tentang riwayat hidup pengarang cerita yang ditulis secara keseluruhan. Mulai dari jenjang pendidikan terendah sampai ke jenjang pendidikan terakhir yang ia selesaikan.

2. Kondisi Psikologis

Kondisi psikologis adalah berisi mengenai pemahaman kondisi keadaan atau mood pada saat pengarang menuliskan sebuah cerpen.

3. Aliran Sastra

Aliran sastra adalah aliran sastra tertentu yang diikuti oleh seorang pengarang. Hal inilah yang memberikan pengaruh terhadap gaya penulisan yang digunakan oleh seorang pengarang dalam menciptakan karya sastra cerpen.

Fungsi Sastra dalam Cerpen

Fungsi sastra dalam cerpen dibagi dalam lima golongan yaitu:

  • Fungsi relatif yaitu memberikan rasa gembira, senang, dan menghibur para pembaca dan penikmatnya.
  • Fungsi didaktif yaitu mendidik dan mengarahkan para pembaca atau penikmat karena nilai-nilai kebaikan dan kebenaran yang dikandungnya.
  • Fungsi estetis yaitu memberikan keindahan bagi para pembaca dan penikmatnya.
  • Fungsi moralitas, yaitu mengandung nilai moral sehingga para pembaca atau penikmatnya bisa mengatahui moral yang baik dan tidak untuk dirinya sendiri.
  • Fungsi relegiusitas yaitu mengandung ajaran agama yang bisa dijadikan teladan untuk para pembaca dan penikmatnya.

Demikianlah penjelasan dari kami tentang Pengertian Cerpen. Saya rasa cukup sekian dulu dari saya terimakasih.

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *